Kesuburan penting artinya baik bagi pria maupun wanita terutama yang telah menikah dan ingin memiliki keturunan. Seperti kita ketahui masalah kesuburan bukan hanya milik wanita saja namun juga laki-laki pasangannya, terutama masalah kesuburan sperma. Sebagaimana diketahui bahwa seorang pria dapat dikatakan memiliki sperma yang berkualitas dan sehat apabila telah diperiksakan ke laboratorium dan dari hasil pemeriksaan dinyatakan benar sperma tersebut telah memenuhi syarat untuk dapat melakukan pembuahan. Ciri dari sperma yang sehat antara lain adalah dari jumlah, keaktifan pergerakan sperma, bentuk yang proporsional antar kepala, badan dan ekor, warna dan kekentalan sperma.
Salah satu masalah infertilitas pada pria kebanyakan disebabkan karena jumlah sperma yang rendah. Sekitar setengah dari masalah ketidaksuburan (infertilitas) yang dihadapi oleh pasangan suami istri disebabkan oleh infertilitas pada pria. Contoh paling umum ketidaksuburan pria adalah rendahnya jumlah sperma.
WHO sebagai organisai kesehatan dunia mendefenisikan sperma normal dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Konsentrasi spermatozoa harus minimal 20 juta/ml.
- Total volume air mani harus setidaknya 2 ml.
- Jumlah total spermatozoa pada ejakulasi harus minimal 40 juta.
- Setidaknya 75 persen dari spermatozoa harus hidup (itu adalah normal untuk sampai 25 persen sudah mati).
- Setidaknya 30 persen dari spermatozoa harus bentuk normal dan bentuk.
- Setidaknya 25 persen dari spermatozoa harus berenang dengan gerakan maju yang cepat.
- Setidaknya 50 persen dari spermatozoa harus berenang ke depan.
Jumlah di atas merupakan rata-rata, memiliki jumlah sperma di bawah angka-angka tersebut tidak menjamin bahwa seseorang tidak bisa menjadi ayah. Begitupun sebaliknya, memiliki sperma lebih dari angka-angka di atas tidak menjamin bahwa seseorang pasti mudah mempunyai keturunan. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab rendahnya jumlah sperma, termasuk stres, kurangnya asupan gizi, penyebab genetik, obesitas, varicoceles, infeksi, merokok, serta penggunaan antibiotik yang keras atau obat terlarang.
Berikut daftar Nutrisi yang dibutuhkan pria untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma anda :
- Selenium. Selenium sangat penting dalam memproduksi sperma dan testosteron. Hampir setengah dari selenium dalam tubuh kita disimpan dalam testis dan saluran mani. Jika tingkat selenium tidak mencukupi, maka sperma yang dihasilkan cenderung memiliki motilitas kurang karena ekor yang tidak terbentuk dengan baik. Sehingga menyebabkan sperma kurang aktif dan tidak mampu berenang dengan cepat.
- Antioksidan. Radikal bebas pada saat ini cukup banyak menurunkan kualitas sperma. Vitamin E dan C adalah antioksidan paling kuat yang mampu menjaga agar sperma dari radikal bebas. Asupan Vitamin C yang memadai juga lebih dapat meningkatkan motilitas sperma sebanyak 30% serta mengurangi jumlah sel sperma yang tidak normal (cacat). Bayam, brokoli, kiwi, mangga, tomat, biji bunga matahari, almond, dan selai kacang adalah sumber vitamin E. Vitamin C terdapat pada buah stroberi , anggur, jeruk, mangga dan jambu biji.
- Vitamin B Kompleks. Sistem saraf manusia membutuhkan vitamin B dalam rangka mempertahankan kondisi tubuh untuk tetap sehat. Vitamin B juga dibutuhkan oleh sperma kita. Kekurangan Vitamin B12 cenderung menghasilkan jumlah sperma yang lebih rendah dan lebih lambat pergerakannya.
- Zinc. Zinc berperan dalam berbagai aspek dalam reproduksi pria. Khususnya bagi air mani, sperma dan testosteron. Zinc dibutuhkan bagi pembentukan sperma, motilitas sperma dan metabolisme hormon. Pria yang kurang subur biasanya memiliki Zinc dengan tingkat yang lebih rendah dari normal. Tingkat testosteron mereka juga lebih rendah. Asupan Zinc yang mencukupi dapat meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma itu sendiri. Tentu saja, hal ini penting bagi kesehatan organ reproduksi dan kelenjar prostat.
- Asam Folat ( Folat Acid ). Folid Acid (Asam folat) merupakan nutrisi penting dalam pembentukan DNA dan penciptaan sperma. Menurut jurnal Fertility and Sterility, pria dengan masalah kesuburan dapat memiliki kenaikan sebanyak 74% dari jumlah sperma normal setelah tes selama 26 minggu mengonsumsi asam folat dan zinc. Asam folat harus ditingkatkan bersama dengan seng (zinc), karena asupan salah satunya saja tidak memiliki peningkatan yang signifikan untuk produksi sperma. Folid Acid dan Zinc saling berkerja sama untuk membangun sperma dengan baik.
Artikel ini disusun oleh : dr. Rizky Amelia