Jika kurang tidur, banyak dampak negatif yang akan dialami si kecil di masa mendatang. Bagaimana mengetahui gejala anak-anak kurang tidur lalu bagaimana mengatasinya? Berikut ini informasi yang perlu Anda ketahui sebagai orangtua.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sleep Research diketahui bahwa anak-anak yang seringkali tidak bisa tidur lelap berpotensi mengalami sejumlah masalah kesehatan di masa mendatang. Beberapa di antaranya adalah kegemukan, sulit menerima pelajaran dan risiko gangguan mental seperti depresi dan gelisah berlebihan. Sementara, anak-anak yang selalu tidur lelap lebih mudah beradaptasi.
Seringkali, gejala anak-anak yang kurang mendapat tidur berkualitas tidak diketahui karena secara kasat mata, mereka tidur seperti biasa. Namun, menurut Dr. Lisa Thornton, asisten profesor di Departments Pediatric and Surgery University of Chicago’s Pritzker School of Medicine, ada gejala - gejala yang dapat dilihat terkait kualitas tidur anak. Gejala yang dimaksud Thornton antara lain, anak sering mengalami mimpi buruk, tidur berjalan atau sering mendengkur. “Gejala-gejala seperti ini menjadi tanda bahwa anak mengalami masalah tidur yang harus diatasi secara medis,” ujarnya seperti dilansir Today.com
Gejala lain yang mengindikasikan anak kurang tidur seperti tidak bisa konsentrasi belajar, sering merasa gelisah dan sering tertidur di saat yang tidak tepat seperti di pagi hari. Agar si kecil tidak mengalami masalah kesehatan akibat kurang tidur, orangtua perlu melakukan tindakan, terlebih jika gejala-gejala di atas sudah terlihat. Sebab, anak-anak perlu waktu tidur lebih lama dibandingkan orang dewasa agar mereka segar dan ceria setiap hari. Setidaknya anak perlu tidur lelap selama 10-12 jam sehari.
Bagaimanakah tips agar anak tidur lelap? Klik next untuk mengetahuinya