Obesitas merupakan masalah yang umum terjadi di seluruh dunia. Kelebihan berat badan dan obesitas sering dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, osteoartitis, dan gangguan reproduksi dengan keluhan yang paling sering dialami adalah menstruasi tidak teratur dan kemandulan. Namun berat badan juga berpengaruh pada masalah kesehatan umum dan reproduksi.
Berat badan normal Standar internasional yang dipakai untuk menilai ideal tidaknya berat badan adalah BMI (Body Mass Index), yang menggunakan perbandingan berat badan dan tinggi badan. Untuk menghitung BMI, caranya sangat sederhana. BMI sama dengan berat badan dibagi dengan tinggi badan.
BMI = Berat (kg) / tinggi² (m)
BMI telah terbukti sebagai pengukuran yang efektif secara klinis dan banyak penelitian yang menunjukkan rendahnya kemungkinan untuk hamil pada orang dengan BMI lebih dari 25 atau kurang dari 18,5.
Obesitas dan infertitas
Walaupun banyak dari wanita yang telah memiliki anak adalah obesitas, dan memang wanita yang obesitas dapat hamil, banyak penelitian menunjukkan bahwa wanita yang kelebihan berat badan (BMI ≥ 25) dan obesitas (BMI ≥ 30) tiga kali lipat memiliki kemungkinan untuk infertile dibandingkan dengan wanita yang berat badannya normal.
Distribusi lemak di perut pada wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas secara signifikan mempengaruhi fungsi dan produksi hormone-hormon (androgen dan estrogen) yang berperan dalam ovulasi. Oleh karena itu, wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin untuk mengalami ketidakteraturan ovulasi sehingga menstruasinya menjadi tidak teratur dan infertile.
Klik next untuk mengetahui pengaruh obesitas dengan infertilitas !