Infertility adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk mencapai kehamilan setelah 1 tahun berhubungan tanpa menggunakan alat kontrasepsi atau ketidakmampuan untuk mempertahankan kehamilan. Umumnya, pasangan butuh 5-6 bulan untuk bisa hamil. Namun pada beberapa pasangan bisa lebih cepat dari itu. Untuk sebagian besar pasangan kehamilan terjadi secara alami dalam waktu 1 tahun, namun, 20 % pasangan memiliki cerita yang berbeda, mereka terus mencoba dan tidak ada yang terjadi atau mereka mencapai kehamilan tetapi mengalami keguguran.
Infertilitas dapat dibagi menjadi dua kelompok :
- Infertilitas primer, yaitu keadaan infertilitas yang dialami pasangan suami istri sejak awal mereka menikah.
- Infertilitas sekunder, yaitu keadaan infertilitas yang dialami pasangan suami istri yang pernah mengalami proses pembuahan setelah menikah
Beberapa kemungkinan penyebab ketidaksuburan :
- 30% infertilitas disebabkan faktor perempuan
- 30% infertilitas disebabkan faktor pria
- 30% infertilitas disebabkan kedua faktor wanita dan pria
- Sampai dengan 10% ketidaksuburan disebabkan oleh factor yang tidak dapat dijelaskan
Secara umum, infertilitas berhubungan dengan kondisi fisik, proses dan waktu :
1. Kondisi Fisik
Kesuburan sangat ditentukan oleh kondisi fisik suami dan istri. Hal ini berhubungan dengan proses pembentukan serta kualitas sperma atau sel telur. Testis dapat menghasilkan 100-200 juta sel per hari atau 1 triliunsel selama hidup. Pematangan sperma terjadi kurang lebih 70 hari. Dalam saluran kelamin perempuan, sel sperma dapat hidup dan membuahi sel telur antara 3-5 hari. Ovarium dapat menghasilkan 1 sel telur setiap bulan. Bila tidak dibuahi, maka sel telur itu akan mati dan turun pada saat haid.
Kualitas sperma dan sel telur dipengaruhi banyak faktor, diantaranya :
- Secara alamiah perempuan mengalami fase menopause yang biasanya terjadi antara usia 40-50 tahun. Pada fase ini, kemungkinan untuk memperoleh keturunan lebih kecil. Berbeda dengan laki-laki, proses andropause yakni penurunan masa produktif biasanya terjadi saat usia yang sangat lanjut.
- Beberapa kelainan genetika dapat berpengaruh pada kesuburan terutama yang berhubungan dengan anatomi kelamin dan sistem hormonal padasuami maupun istri.
- Penyakit tertentu, misalnya infeksi pada saluran kelamin, varicocel pada pria, kista ovarium, mioma uteri pada wanita, dapat menghambat kehamilan.
- Kebiasaan merokok dan minum alcohol terbukti mengurangi kualitas kesuburan.
- Menurut penelitian, kegemukan dapat mempengaruhi kesuburan. Pada wanita yang kegemukan terdapat kelainan pada sekresi hormone gonadotropin oleh kelenjar hipofisis. Kelainan ini pada akhirnya mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesterone
- Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia dan polusi tinggi juga dapat mengurangi kualitas kesuburan.
- Banyak penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu kualitas dan proses kesuburan.
Klik next untuk Proses Pembuahan dan Kehamilan