Menopause adalah hal alami yang akan terjadi pada setiap wanita. Sayang, tidak semua wanita tahu risiko dan cara sehat untuk menghadapi datangnya menopause tersebut. Padahal, seandainya wanita tahu dan menyiapkan diri, masa menopause bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti.
Pada perempuan Indonesia, menopause menghampiri usia 45-55 tahun. Bila haid berhenti sebelum usia 40 tahun disebut menopause dini. Kekurangan estrogen dapat menimbulkan keluhan seperti muka panas, berkeringat, jantung berdebar-debar, rasa takut, mudah tersinggung, sulit tidur, vagina kering, gairah seksual menurun dan lain sebagainya.
Gejala yang paling umum ditemukan pada menopause yaitu : hot flushes. Sekitar 70 % masa menopause mengalaminya sebagai reaksi tubuh akibat berkurangnya hormone estrogen dan berkeringatnya tubuh pada saat tidur. Dikenal dengan “Nocturnal Hyperhidrosis” dan sering sebabkan insomnia. Rasa panas dari wajah, kepala, dada menyebar keseluruhan tubuh terjadi selama 30 detik sampai beberapa menit. Gejala ini akan menghilang setelah 5-10 tahun mendatang.
Untuk mendiagnosis menopause dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Untuk menunjang apakah seorang perempuan sudah menopause atau belum, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium endoktrin misalnya hormon estrogen, progesteron, luetenizing hormone (LH) dan Follicle stimulating hormone (FSH). Meski begitu dengan pemeriksaan klinis melalui anamnesis sudah terdiagnosis menopause apalagi bila rahim masih utuh, semua fungsi genital normal dengan pemeriksaan fisik , dan tidak mentruasi lagi selama setahun tanpa intervensi obat, sudah dianggap sebagai menopause.
Apa sajakah tes untuk mengetahui anda menopause atau tidak? klik next untuk mengetahuinya