Susu memang salah satu kebutuhan pokok buah hati kita. Sampai saat ini telah dibuktikan secara ilmiah bahwa ASI merupakan minuman yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun kecerdasan bayi. Sayangnya, karena beberapa alasan, ibu akhirnya terpaksa memberikan susu formula pengganti/pendamping ASI. Tidak semua anak bisa menerimanya, bahkan tak jarang pula susu formula malah menimbulkan alergi.
Alergi protein susu sapi terjadi pada anak usia di bawah 3 tahun, terutama pada anak di bawah 12 bulan (1 tahun). Alergi susu sapi berkaitan dengan maturasi (pematangan) sistem saluran cerna. Alergi pada protein susu sapi tidak perlu dicemaskan. Kasus tersebut terjadi pada hampir 90% anak usia di bawah 1 tahun. Setelah usia di atas 1 tahun biasanya alergi terhadap susu sapi terjadi hanya 10% saja. Jadi, alergi susu sapi akan sembuh seiring bertambahnya usia sang anak.
Kalaupun terjadi diare atau gejala menyerupai alergi, itu sudah masuk dalam kategori intoleran susu sapi. Gejala itu terjadi karena terjadi intoleran laktosa (kandungan yang ada di dalam susu) yang disebabkan kekurangan enzim laktase di dalam saluran cerna bayi. Enzim tersebut berperan menghidrolisis (mengubah) laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (gula susu) yang mudah diserap susu bayi.
Klik next untuk mengetahui penyebabnya