Agar tetap sehat di usia lanjut, salah satu caranya dengan mendapat asupan nutrisi yang tepat dan tetap menerapkan pola hidup sehat. Yang harus diingat bahwa semakin bertambah usia, seseorang semakin berisiko mengalami malnutrisi. Bila malnutrisi ini tidak ditangani dengan baik bisa berlanjut ke keadaan kekurangan energi, protein, dan nutrisi lain.
Akibatnya bisa timbul penyakit, komplikasi penyakit yang sudah ada, atau waktu penyembuhan yang lebih lama bila mengalami sakit. Jika itu terjadi, biaya yang diperlukan tentu saja akan semakin meningkat. Keadaan malnutrisi (kelebihan maupun kekurangan nutrisi) tentunya akan berdampak pada kondisi kesehatan lansia. Jika gizi berlebih bisa menimbulkan kegemukan, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dalam darah. Sebaliknya, kurang gizi bisa mengundang penyakit osteoporosis bila kekurangan kalsium dan fosfor, sembelit jika kurang serat, anemia dan kepikunan kalau kurang vitamin B dan asam folat, dan banyak lagi gangguan lain.
Mengatasi atau menyesuaikan kondisi dengan gangguan yang ada dapat dilakukan untuk menjaga pemenuhan gizi makro, mikro, serat dan air. Kurangnya asupan cairan kerap menjadi masalah karena lansia seringkali merasa tidak haus. Ini harus diwaspadai karena berisiko mengalami dehidrasi. Berbagai hal lain yang tampaknya sepele juga bisa sangat mempengaruhi status gizi pada lansia. Misalnya perhatian dari anggota keluarga yang lain. Ada lansia yang kurang gizi karena selalu di rumah sendiri, sementara yang lain masing-masing sibuk. Ada asisten yang masak, tapi tidak sesuai selera.
Klik next untuk mengetahui solusi kesehatan untuk lansia