Menari atau berdansa tidak hanya melahirkan keriangan. Jika dilakukan secara rutin, bisa menyembuhkan penyakit. Osteoporosis, Alzheimer sampai kanker terbantu penyembuhannya. Ingin awet muda ? Coba saja berdansa.
Begitu besarnya manfaat dansa, HIM Damsyik, pedansa terkenal, memaparkan pengalamannya pada sebuah harian ibukota, “ Dengan dansa, saya bisa meraih sukses, karena kesehatan dan kebahagian. Jadi kalau mau bahagia dan sehat, berdansalah “.
Pada prinsipnya manusia adalah mahluk yang selalu bergerak teratur dan ritmis. Jadi, tanpa disadari, menari atau bergerak bisa dikatakan kebutuhan alamiah setiap manusia. Hampir pada setiap perayaan atau pesta, ada tarian dan pada kenyataanya banyak orang yang suka menari. Orang menari untuk menyambut hari raya, berbagi simpati, menyembuhkan orang sakit, menyambut kedatangan orang asing, dan sebagainya.
Menari atau dansa mempunya fungsi sosial yang kuat. Dansa membuat orang berbaur, laki-laki maupun perempuan, dari segala usia, dari latar belakang apapun. Walaupun awalnya hanya dinikmati oleh golongan menengah keatas, kini dansa telah mewabah hampir ke segala lapisan. Kini, kaum eksekutif dan pejabat tinggi tidak segan mengikuti kelas dansa.
Dansa dapat meningkatkan stamina. Banyak orang tidak mengalami kelelahan meski berdansa berjam-jam, bahkan dansa dapat membuat tubuh sehat, tidak mudah sakit, dan tidak membuat perut buncit karena bisa membakar lemak. Saat berdansa, tubuh menjadi rileks, tertawa dan santai, melatih pernapasan, dan mengaktifkan semua wilayah otak, dan menggiatkan seluruh tubuh. Berdansa juga meningkatkan zat kimia pada otak yang disebut endorfin, yang menyebabkan rasa senang dan mengendalikan rasa sakit.