Anemia Defisiensi Zat Besi
Cepat lelah, lesu, pucat, tidak bersemangat, tidur terus-menerus dan kehilangan nafsu makan. Waspada bila anak menunjukan tanda-tanda tersebut. Bisa jadi dia mengalami anemia defisiensi (kekurangan) zat besi. Bila kondisi terabaikan dapat menimbulkan kondisi anemia parah yang mengakibatkan keterlambatan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertanda anemia parah adalah lidah membesar, kuku berbentuk rata atau seperti sendok, bahkan dapat mengakibatkan gagal jantung.
Pentingnya zat besi
Zat besi (Fe) adalah salah satu zat gizi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Zat besi membantu memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, serta membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen. Apabila anak mengalami kekurangan zat besi maka persediaan zat ini di dalam tubuhnya akan berkurang dan lama-lama habis, yang dapat menyebabkan terjadi anemia, yaitu suatu kondisi di mana darah kekurangan sel darah merah (hemoglobin) yang sehat. Bahan yang diperlukan untuk memroduksi hemoglobin adalah zat besi. Akibat lanjut dari kondisi ini adalah anak mengalami keterlambatan fisik dan mental.
Selain sangat diperlukan dalam fungsi kekebalan tubuh, zat besi juga merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam perkembangan otak. Bayi dan balita yang menderita anemia defiseinsi zat besi akan mengalami penurunan fungsi kognitif yang ditandai dengan rendahnya intelligence quotient (IQ), biasanya lebih rendah 12 poin dari anak normal.
Klik next untuk mengetahui mengenai anemia pada anak !