Pada dasarnya vagina memiliki bau yang khas, tetapi biasanya bau tersebut tidak tercium oleh penciuman. Untuk mengetahui apakah bau vagina yang dikeluarkan masih dalam kadar normal, hal ini ditandai dengan lendir yang berlebihan di vagina.

Kondisi vagina yang berbau tak sedap bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut diantaranya :

1. Kurangnya menjaga kebersihan di daerah vagina karena saat itulah terjadinya perubahan keseimbangan flora-flora normal.
2. Adanya infeksi. Hal itu dikarenakan terdapat bakteri di daerah intim.
3. Hubungan seksual yang menimbulkan penyakit menular seksual seperti sifilis dan jengger ayam. Terjadinya infeksi ini diawali dengan bau yang tidak khas, lendir berubah warna dan menimbulkan rasa gatal.
4. Adanya benda asing yang dimasukkan ke dalam vagina, seperti tisu yang biasanya dilakukan dengan tujuan agar lubang vagina terasa lebih keset dan kering. Kebiasaan tersebut bisa merangsang terjadinya reaksi alergi dan perubahan flora.
5. Begitu pula dengan penggunaan pantyliners. Jika tidak cocok menggunakan pantyliner, bisa menimbulkan reaksi alergi. Biasanya akan timbul rasa gatal dan memicu reaksi alergi, sehingga lendir akan keluar lebih banyak dan menimbulkan bau yang khas.
6. Celana yang berbahan panas dan menggunakan celana berlapis-lapis pun memiliki andil terhadap timbulnya bau tidak sedap pada vagina. Hal itu dikarenakan daerah vagina akan menjadi lebih lembab dan memudahkan jamur untuk tumbuh. Oleh karena itu disarankan untuk mengganti celana dalam tiga kali sehari pada waktu pagi, sore atau malam hari. Selain itu, gunakanlah daster ketika berada di dalam rumah agar terjadi sirkulasi yang baik di daerah vagina.

Berbahayakah ???

Adanya lendir yang berlebihan dan menimbulkan bau tidak sedap perlu diwaspadai. Misalnya ketika lendir keluar secara berlebihan hingga membuat celana dalam basah. Maka hal yang harus dilakukan adalah segera mengganti celana dalam dan menjaga kebersihan daerah vagina. Jika timbul perubahan bau, maka bisa diatasi dengan menggunakan pembersih vagina yang memiliki kandungan pH seimbang. Apabila dalam dua atau tiga hari tidak mengalami perubahan maka harus melakukan pemeriksaan ke dokter. Dikhawatirkan apabila sudah terjadi infeksi dan cukup berat, maka dibutuhkan pengobatan dengan antibiotik atau dengan mengobati penyakit yang ditimbulkan seperti sifilis dan lain-lain.

Lalu pertanyaannya, berbahayakah?? Pada prinsipnya, jika awalnya sudah diobati tetapi tidak menimbulkan perubahan, maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam, karena jika terdapat kuman yang berbahaya maka bisa menimbulkan peradangan dalam perut seperti bernanah.