Dalam urusan seks, ada hal selain ejakulasi dini dan impoten yang layak ditakutkan. Salah satunya: Dispareunia.
Bicara soal pelumas, lebih baik menggunakan pelumas dengan pelarut air, karena pelumas dengan pelarut minyak cenderung akan membuat vagina kering.
SEGALA hal yang dibicarakan orang tentang nikmatnya malam pertama nampaknya menjadi tanda tanya besar bagi David. Semenjak menikah, belum pernah sekalipun ia menikmati apa yang diistilahkan oleh kaum lelaki sebagai surga dunia tersebut. Kini, ketika usia pernikahannya hampir menginjak usia 1 tahun, tidak ada yang berubah. Setiap ia mencoba melakukannya, rasa sakit kerap menyerang, mulai dari penis, hingga ke bagian-bagian lain di sekitar kelaminnya. Kalaupun ia memaksa melakukannya, itu semata-mata hanya karena tidak ingin membuat pasangan yang begitu ia cintai kecewa.
Secara diam-diam, David pun akhirnya mencoba mengunjungi dokter untuk mempertanyakan kondisinya tersebut. Hasilnya, baru diketahui kalau ternyata bukan hanya David yang menderita hal tersebut. Masih banyak pria-pria lain yang ternyata mengalami gejala yang didalam dunia kedokteran disebut dengan dyspareunia ini. Apakah itu?
Dispareunia merupakan istilah kedokteran yang berarti nyeri pada alat kelamin atau di dalam panggul, baik pada pria maupun wanita yang terjadi selama koitus (hubungan seksual). Menurut H.winter Griffith, MD (Alm), dari University of Arizona College, yang juga penulis buku-buku tentang taknik pengobatan, nyeri tersebut biasa timbul pada saat koitus, pertama kali koitus, saat di pertengahan, ketika orgasme, ataupun ketika selesai koitus.
Sudah barang tentu, istilah ini sangat perlu dihindari karena bisa menjungkirbalikkan makna seks yang seharusnya memberikan sensasi kenikmatan surga dunia menjadi neraka. Meski pria dengan Dispareunia tetap dapat melakukan hubungan seksual, tentunya hubungan seksual yang terjadi tidak dapat berjalan maksimal akibat rasa nyeri yang berlebih. Jika hal ini terus dibiarkan, dapat terjadi akibat lebih buruk pada fungsi seksual seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.