Dalam urusan seks, ada hal selain ejakulasi dini dan impoten yang layak ditakutkan salah satunya nyeri pada alat kelamin atau di dalam panggul, baik pada pria maupun wanita yang terjadi selama hubungan seksual (dispareunia). Menurut H.winter Griffith, MD (Alm), dari University of Arizona College, yang juga penulis buku-buku tentang taknik pengobatan, nyeri tersebut biasa timbul pada saat koitus (hubungan seksual), pertama kali koitus, saat di pertengahan, ketika orgasme, ataupun ketika selesai koitus.
Sudah barang tentu, istilah ini sangat perlu dihindari karena bisa menjungkirbalikkan makna seks yang seharusnya memberikan sensasi kenikmatan surga dunia menjadi neraka. Meski pria dengan dispareunia tetap dapat melakukan hubungan seksual, tentunya hubungan seksual yang terjadi tidak dapat berjalan maksimal akibat rasa nyeri yang berlebih. Jika hal ini terus dibiarkan, dapat terjadi akibat lebih buruk pada fungsi seksual seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.
Begitu semua metode pengobatan telah selesai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana membakar kembali gelora asmara yang sempat pupus dan memanggil lagi kenikmatan surgawi tersebut.
Klik next untuk mengetahui tips bercinta tanpa nyeri