Cuaca Ibukota saat ini sedang tak menentu, sebentar terik sebentar mendung. Tak jarang hujan deras pun melanda Ibukota dan banjir pun terjadi. Kalau sudah bicara tentang banjir, erat kaitannya dengan penyakit. Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang mengintai dikala banjir.
Leptospirosis dikenal dengan nama flood fever atau demam banjir karena memang muncul dikarenakan banjir yang terjadi karena urin (kencing) tikus sebagai perantara. Leptospirosis termasuk penyakit zoonosis yang paling sering terjadi di dunia. Berdasarkan data WHO, jumlah kasus di seluruh dunia berkisar 0,1-1 per 100 000 per tahun di daerah beriklim sedang dengan 10 atau lebih per 100 000 per tahun di daerah tropis lembab.
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme berbentuk spiral dan bergerak aktif yang dinamakan Leptospira. Manusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput lendir yang luka oleh air bekas kencing tikus. Orang yang terinfeksi bakteri leptospirosis umumnya akan merasakan gejala demam, yang dapat bertahan 1 sampai 2 minggu, bentuk berat penyakit ini ditandai dengan bakteri yang merajarela menginfeksi tubuh kita dan dapat mengakibatkan kekuningan pada tubuh, cedera ginjal, sampai kepada peradangan otot jantung.
Lalu bagaimana pengobatan untuk leptospirosis? Berikut pengobatan dan tips pencegahannya: