Kebanyakan orang berpikir bahwa menyusui sebagai sesuatu yang hanya terjadi setelah seorang wanita melahirkan. Nyatanya tidak. Laktasi atau proses pembuatan ASI dapat juga bekerja dalam situasi yang berbeda, yakni tanpa didahului oleh kehamilan. Bukan hal yang mustahil bagi seorang ibu yang sudah berhenti menyusui bayinya untuk kembali menyusui. Demikian pula ibu yang mengadopsi bayi, dapat merasakan ikatan cinta lewat menyusui anak angkatnya, sekalipun ia tak pernah melahirkan atau hamil.
Dengan persiapan yang matang, ibu yang sempat berhenti menyusui beberapa waktu, dapat kembali menyusui bayinya atau yang disebut relaktasi. Demikian pula bayi yang diadopsi dapat menikmati air susu ibu angkatnya yang disebut induksi laktasi. Dalam hal ini dibutuhkan ketekunan dan kesabaran ekstra dari ibu, serta dukungan keluarga, khususnya pasangan.
Proses hormonal
Pada dasarnya proses menyusui melibatkan unsur hormonal. Ketika bayi lahir dan plasenta keluar, hormon yang memengaruhi proses produksi ASI menjadi aktif, apalagi bila dibarengi dengan tindakan inisiasi menyusu dini (IMD). Isapan bayi atau memerah ASI saat tak bersama bayi adalah stimulasi yang terbaik.
Saat bayi menyusu pada payudara ibu akan mengirim sinyal ke hipofisis (bagian otak) ibu. Hipofisis bagian depan akan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan refleks prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Sementara hipofisis bagian belakang akan mengeluarkan hormon oksitoksin yang juga akan masuk dalam aliran darah dan menimbulkan refleks oksitoksin untuk kontraksi otot yang ada di sekeliling saluran ASI, sehingga ASI yang sudah diproduksi dapat dikeluarkan.
Kondisi psikologis ibu juga dapat memengaruhi hormonal yang ujung-ujungnya berdampak pada produksi ASI. Bila ibu mengalami emosi negatif seperti sedih, khawatir, takut, benci, stres, dan depresi, maka produksi ASI akan menurun bahkan berhenti karena kerja oksitoksis terganggu. Sebaliknya, bila ibu mengalami emosi positif seperti bahagia, cinta, puas, terhibur, bangga, dan bersyukur membuat oksitoksin bekerja maksimal sehingga produksi ASI berlimpah.
Klik next untuk mengetahui kiat sukses laktasi dan relaktasi