Mengalami keguguran berulang tentu dapat menimbulkan perasaan sedih karena itu calon ibu sering dihinggapi perasaan bersalah karena tidak dapat mempertahankan kehamilan. Berbagai faktor bisa menyebabkan keguguran, bisa karena infeksi, kelainan anatomi, pengaruh lingkungan dan gaya hidup, dan beberapa faktor penyebab lain yang tidak diketahui. Tahukah anda bahwa jika seorang ibu hamil mengalami keguguran tanpa sebab, kemungkinan hal ini terjadi karena si Ibu terkena sindrom anticardiolipin atau ACA.
Sindrom ACA (Anticardiopilin) merupakan penyakit autoimun. Bila ibu hamil terkena sindrom ACA, darahnya akan mudah mengental dan menyebabkan pembuluh darahnya tersumbat. Kalau pembuluh darah menuju plasenta tersumbat, bisa dipastikan janin akan kekurangan suplai darah dan oksigen. Akibat lain, pembuluh darah kapiler mengalami penyempitan yang pada gilirannya menyebabkan hipertensi pada ibu hamil. Akibat kelainan ini, bayi bisa lahir prematur atau si ibu mengalami keguguran berulang. Untuk itu, ibu hamil dengan riwayat keguguran berulang disarankan sebaiknya pada kehamilan berikutnya menjalani screening.
Penyebab ACA sampai saat ini belum ditemukan secara pasti. Virus dan bakteri yag dituding sebagai penyebabnya pun baru dugaan saja. Bagi ibu hamil yang baru mengetahui dirinya positif terpapar ACA, ada baiknya ibu hamil selain memeriksakan diri ke dokter kandungan, juga memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam untuk memantau kondisi darahnya. Setidaknya, dua kali lebih sering dibandingkan dengan kehamilan normal. Selain itu, ibu hamil yang terpapar ACA juga harus menjalani tes laboratorium enam minggu sekali. Dari hasilnya, dokter penyakit dalam akan mengetahui kadar antibodi anticardiolopin pasien dan akan memberikan pengobatan. Semakin tinggi kadarnya, kian besar pula risiko terjadinya keguguran. Jadi, semakin besar juga usaha yang diperlukan untuk menurunkan kadar antibodi itu.
Pada kasus ACA, tubuh akan mengeluarkan antibodi yang digunakan untuk menyerang anticardiolipin yang dianggap musuh, meski sebetulnya itu merupakan bagian dari membran sel. Kemunculan antibodi anticardiolipin inilah yang membuat darah individu menjadi lebih kental. Antibodi ACA juga mendorong terjadinya thrombosis atau pembekuan darah dalam pembuluh darah. Biasanya dalam kondisi normal, antibodi merupakan sekumpulan protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk memerangi substansi yang dianggap asing oleh tubuh seperti bakteri dan virus. Namun celakanya, tubuh salah menilai pada kehamilan ini. Tentunya sangat tidak menguntungkan gara-gara ACA, organ-organ penting lainnya bisa terganggu fungsinya seperti pembuluh darah arteri, vena, maupun jantung. gawatnya lagi, jika terjadi pada ibu hamil, bekuan darah di plasenta akan mengganggu pasokan zat gizi dan oksigen bagi janin. Janin tidak bisa berkembang atau meninggal dalam kandungan.
Kilik next untuk mengetahui tentang informas sindrom ACA lebih lanjut!