Selama ini pengidap diabetes dianjurkan membatasi asupan karbohidrat. Mereka disarankan mengganti makanan pokok yang tinggi kalori dengan yang kalorinya lebih rendah, sehingga makan lebih banyak dan merasa kenyang. Contohnya mengganti nasi sebagian atau seluruhnya dengan kentang. Sayangnya kentang justru memiliki indeks glikemik tinggi, yang membuatnya mudah menaikkan kadar gula darah.
Syukurlah kita tidak makan kentang sebanyak warga Amerika. Sejak beberapa tahun lalu, Walter Willet, ahli gizi dari Harvard University, menghimbau warga AS, yang menyantap kentang sebagai makanan pokok, agar mengurangi konsumsi kentang.
Mudah membuat gemuk ?
Menurut Willet, sebaiknya mereka mulai menganekaragamkan makanan pokoknya, dengan meningkatkan konsumsi roti dena bahan pangan lain yang kandungan karbohidratnya cukup tinggi dan sifat kabohidratnya mudah diuraikan, kentang cepat membuat gemuk, jika disantap berlebihan.
Willet dan tim mengadakan penelitian terhadap 65.000 perawat. Selama penellitian, mereka mendapatkan ransum kaya karbohidrat dan banyak mengandung gula ( sirup ), tapi rendah serat. Hasilnya, kadar gula darah mereka umumnya melonjak dan bisa mencapai 250% dari batas normal, yang merupakan indikasi resiko tinggi terkena penyakit kencing manis ( diabetes mellitus ) dan penyakit-penyakit lainnya seperti jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan katarak.
Menurut laporan Willet dan timnya, bahan pangan sarat karbohidrat memang mudah menimbulkan masalah, karena membuat kerja organ pankreas menjadi lebih berat. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, segra diubah menjadi glukosa alias gula darah. Selanjutnya, pankreas akan langsung bereaksi mengeluarkan insulin, agar dapat ‘ menarik ‘ zat gula dalam darah dan kemudian menyimpannya dalam sel-sel otot dan hati sebagai sumber energi siap pakai, yang disebut glikogen.
Masalahnya, butiran-butiran zat tepung dalam ikatan karbohidrat yang terurai akan dengan sangat cepat diubah menjadi glukosa dan menaikkan gula darah, shingga merangsang pankreas untuk segera mengeluarkan insulin lebih banyak. Kecepatan penguraian karbohidrat menjadi glukosa hingga masuk ke dalam aliran darah disebut indeks glikemik ( glycemic index, GI ) yang nilainya 0 – 100 . Contohnya nilai GI gula pasir dan sirup gula adalah 100, sedangkan GI kentang panggang 93.
Jika pankreas dipaksa terus menerus memproduksi insulin, maka hal ini dapat memperburuk kesehatan dan menimbulkan kemerosotan daya tahan tubuh terhadap insulin ( insulin resistance ). Kerja berat otot-otot dalam kondisi demikian menyebabkan tubuh kita kehilangan kepekaan terhadap produk insulin, sehingga diperlukan lebih banyak insulin untuk bisa ‘ menarik ‘ glukosa dari peredaran darah.
Pada tubuh orang sehat, pankreas mampu memasok lebih banyak insulin untuk mengantisipasi membanjirnya glukosa dalam darah akibat asupan pangan kaya karbohidrat yang berlebihan. Dengan demikian, kadar gula darah akan tetap terkendali. Namun sebaliknya, kita menjadi rawan terancam penyakit diabetes.
Yang mengkhawatirkan, kenaikan kadar insulin biasanya diikuti dengan munculnya kerusakan pada jantung. Tahun lalu British Research memberikan petunjuk bahwa pola makan kaya karbohidrat mengakibatkan merosotnya kadar ‘ kolesterol baik ‘, HDL . Padahal, HDL penting untuk melindungi jantung dan pembuluh darah dari penimbunan lemak. Hasil penelitian di Harvard University, menyebutkan perempuan yang mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat secara berlebihan setiap hari beresiko tinggi terkena serangan jantung.
Klik next untuk mengetahui jenis kentang yang baik untuk dikonsumsi..