Fakta Di Balik Nyeri Maag

 

Fakta Di Balik Nyeri Maag

Siapa yang tidak pernah mengalami maag? Gejala nyeri di ulu hati, kembung, mual, muntah, rasa penuh atau cepat kenyang, disertai sendawa merupakan masalah yang sering ditemukan sehari-hari. Dalam istilah kedokteran kumpulan berbagai gejala ini disebut sebagai sindrom dispepsia. Keluhan dispepsia bervariasi, baik dari jenis gejala maupun intensitasnya. Bahkan pada satu kasus dispepsia saja keluhannya dapat berganti-ganti.

Dispepsia secara umum dibagi menjadi dua yaitu dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Dispepsia organik adalah gejala dispepsia yang disebabkan oleh gangguan organik, seperti luka di lambung, luka di usus, radang pankreas, radang saluran empedu, dan lain-lain. Sebaliknya, dispepsia fungsional berarti gejala dispepsia tanpa ditemukan adanya gangguan organik.

Dari gejala saja tidak mungkin membedakan dispepsia fungsional dengan dispepsia organik. Pemeriksaan lebih lanjut seperti laboratorium, radiologi dan endoskopi perlu dilakukan untuk memastikan jenis dispepsia yang diderita. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 60 – 70 % kasus dispepsia ternyata tidak ditemukan kelainan organik pada pemeriksaan endoskopi.

Penyebabnya Belum Pasti

Gangguan pergerakan (motilitas), hipersensitivitas, dan gangguan persarafan dinding saluran cerna adalah berbagai kemungkinan mekanisme terjadinya dispepsia fungsional. Namun demikian penyebab pasti dispepsia fungsional hingga kini belum dapat ditentukan. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa dispepsia fungsional berhubungan dengan faktor genetik atau keturunan, adanya infeksi, serta faktor makanan dan stress sehari-hari. Makanan/minuman yang tinggi lemak serta dapat mengiritasi lambung seperti alkhohol, kopi dan makanan pedas dapat mencetus timbulnya dispepsia.

Berhubungan Dengan Stress Psikososial

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dispepsia dengan stress psikososial. Walau belum pasti berupa hubungan sebab akibat, beberapa data penelitian menemukan bahwa penderita dispepsia fungsional ternyata mengalami stress yang lebih hebat dibandingkan orang normal. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pasien-pasien dispepsia fungsional memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan psikiatri seperti gangguan panik, depresi, dan gangguan somatisasi.

Adanya stress dapat menimbulkan penurunan fungsi saluran cerna, meningkatkan transit makanan dalam usus, serta memperlambat pengosongan lambung. Pengosongan lambung yang lambat inilah yang menyebabkan kembung dan rasa penuh pada perut. Umumnya para penderita dispepsia menyatakan keluhan dispepsianya timbul ketika sedang mengalami stress.

 

Berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mengatasi dyspepsia :

  • Segeralah berkonsultasi ke dokter bila anda mengalami gejala-gejala dispepsia, yaitu nyeri di ulu hati,  rasa mual, muntah, kembung, perut terasa penuh dan sering bersendawa selama lebih dari 2-4 minggu.
  • Kenali dan hindari berbagai keadaan yang dapat mencetus serangan dispepsia. Misalnya jenis makanan atau keadaan psikososial tertentu.
  • Terapkan pola diet dengan porsi kecil namun sering.
  • Hindari makanan tinggi lemak.
  • Hindari atau kurangi makanan dan minuman yang dapat merangsang saluran cerna seperti kopi, alkohol dan makanan bercita rasa pedas.
  • Obat-obatan untuk mengatasi dispepsia fungsional hanya bersifat simtomatik. Artinya, dengan modifikasi gaya hidup seperti yang tertulis di atas gejala dispepsia pun dapat diharapkan berkurang.

 


  • avatar-2

    anne - Jum'at, 23 Januari 2015

    Informative sekali info nya, Thanks U Doctor.co.id

  • avatar-2

    Ethan - Jum'at, 23 Januari 2015

    nice info.. :D

  • avatar-2

    Chairil - Selasa, 03 Februari 2015

    makasih atas infonya, membantu

  • avatar-2

    Yanti - Selasa, 03 Februari 2015

    info yang menambah pengetahuaan tentang Maag.

  • avatar-2

    dara - Selasa, 10 Februari 2015

    sangat bermanfaat,,sekarang ini memang saya sering mengalami penyakit ini kata orang antara maag dan asam lambung,,tpi setelah cek ke dokter ternyata itu adalah maag, mungkinkah karena terlalu mengkonsumsi makanan pedas dan berlemak

  • avatar-2

    Hendri - Minggu, 15 Maret 2015

    wah ternyata saya stress psikososial yah baru tau sayah

Berikan Komentar

}