Pembengkakan kelenjar getah bening seringkali menimbulkan kecemasan dan mengundang tanda tanya. Orang awam biasanya langsung khawatir dan menyangka pembengkakan sebagai kanker. Padahal tidak semua pembengkakan berarti kanker, tapi bisa jadi karena penyebab lain. Apakah pembengkakan merupakan hal normal, penyakit yang berbahaya atau suatu gejala dari penyakit ganas alias kanker? Agar cemas tak berkelanjutan dan tertangani baik, kita perlu mengenali penyebab pembesaran kelenjar getah bening dan gambaran klinisnya.
kelenjar getah bening adalah bagian yang terpenting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Kelenjar getah bening membantu tubuh anda mengenali dan melawan kuman, infeksi, dan zat-zat asing lainnya. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi sebagai akibat dari paparan bakteri atau virus. Letak kelenjar getah bening berada pada sekitar daerah leher, pangkal paha, pangkal lengan (ketiak) dan lipat tangan. Ketika kelenjar getah bening bengkak yang disebabkan oleh infeksi, ini dikenal sebagai limfadenitis. Sedangkan pembengkakkan kelenjar getah bening dalam istilah medis dikenal dengan limfadenopati.
PENYEBAB
1.Infeksi Akut Didaerah Kelapa dan Leher
Infeksi akut didaerah kepala dan leher dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening leher. Biasanya pembengkakan kelenjar getah bening terjadi mendadak seiring dengan adanya demam. Kelenjar getah bening terasa nyeri, perabaan panas, konsistensi lunak dan warna kemerahan. Untuk itu difokuskan mencari sumber infeksi sekitar leher dan kepala, seperti infeksi pada tenggorokan, saluran nafas, gigi dan telinga. Dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Dengan mengobati sumber infeksinya, kelenjar getah bening dengan sendirinya jug akan mengecil.
2.Infeksi Kronik
Infeksi kelenjar getah bening yang paling disebabkan oleh microbacterium tuberculosa. Dikenal sebagai penyakit TB kelenjar. Pembengkakan kelenjar getah bening kronik ini berlangsung pelan, bisa dalam waktu bulan sampai tahunan. Konsistensi kelenjar getah bening biasanya kenyal dan bisa digerakkan dari jaringan sekitar. Sering TB kelenjar berhubungan dengan penyakit TB paru. Namun ada juga pasien yang paru-parunya bersih, tapi menderita TB kelenjar. Jika memang jelas diparunya ada TB, begitu penyakit parunya diobati, kelenjarpun akan mengecil. Kalau paru-paru bersih, untuk memastikan diagnosis pembengkakan kelenjarnya sebaiknya dilakukan biopsi, karena selain TB, pembesaran kelenjar getah bening kronik juga bisa disebabkan oleh toxoplasma, citomegalovirus dll.
3.Kanker Primer Kelenjar Getah Bening
Kanker primer kelenjar getah bening (lympoma malignum) termasuk kanker yang tinggi insidennya di Indonesia. Pada lymphoma biasanya pembengkakan kelenjar tidak nyeri. Kelenjar getah bening teraba keras dan sukar digerakkan dari jaringan sekitar. Karena tidak nyeri dan pertumbuhannya juga tidak cepat, sering luput dari perhatian atau tidak dianggap serius. Banyak kasus lymphoma baru disadari dan diperhatikan kalau sudah stadium lanjut. Pada stadium lanjut kelenjarnya semakin besar atau kelenjar yang bengkak semakin banyak. Bahkan juga ditemukan pembengkakan pada kelenjar getah bening di tempat lain seperti diketiak atau lipatan paha.
4.Metastasis Kanker ke Kelenjar Getah Bening
Selain kanker primer kelenjar getah bening, banyak juga ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening karena penyebaran dari kanker di tempat lain. Yang paling sering metastasis ke kelenjar getah bening leher adalah kanker didaerah kepala dan leher terutama kanker nasofaring. Bisa juga penyebaran dari kanker paru, kanker payudara dll. Jika kanker primernya sudah jelas, kelenjar getah bening lehernya tidak perlu di biopsi. Dengan mengobati kanker primernya, kelenjar getah bening akan ikut mengecil. Tapi perlu diingat, kalau kanker sudah bermetastasis ke kelenjar getah bening, berarti kankernya bukan stadium dini lagi. Sehingga angka kesembuhan dan angka harapan hidupnya tentu tidak sebaik kanker stadium dini. Pada kanker nasofaring, karena lokasi kankernya disekitar tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening leher merupakan gejala utama yang sering menyebabkan pasien datang berobat.
Dari kemungkinan-kemungkinan penyakit tersebut terlihat bahwa pembengkakan kelenjar bisa terjadi karena penyakti yang ringan (mudah diobati) sampai penyakit yang sangat berat (kanker stadium lanjut). Sebagian besar pembengkakan kelenjar getah bening ini tidak berbahaya, hanya disebabkan infeksi. Kalau penyakit infeksi primernya jelas, dan mendapatkan pengobatan tepat, pembengkakan kelenjar getah bening itu mudah disembuhkan. Tapi, walaupun hanya sebagian kecil yang merupakan penyakit berat/keganasan, kita harus tetap waspada. Terutama jika ciri-ciri pembengkakannya mengarah kepada keganasan.
DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosa apa yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening Anda yang bermasalah, dokter Anda perlu:
- Riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter ingin tahu kapan dan bagaimana tentang kelenjar getah bening Anda berkembang dan apakah Anda mengalami tanda-tanda atau gejala lainnya.
- Pemeriksaan kelenjar getah bening pada fisik. Dokter Anda juga akan memeriksa kelenjar getah bening di dekat permukaan kulit Anda. Letak kelenjar getah bening dan tanda-tanda lain serta gejalanya akan memberikan petunjuk penyebab yang mendasari.
- Tes darah. Tergantung pada dokter apa yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening Anda, tes darah tertentu dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi atau mengecualikan kondisi yang dicurigai. Tes khusus akan tergantung pada penyebab yang dicurigai, tetapi kemungkinan besar akan mencakup perhitungan darah lengkap, yang membantu mengevaluasi kesehatan Anda secara keseluruhan dan mendeteksi berbagai gangguan, termasuk infeksi dan leukemia.
- Studi pencitraan. Sebuah sinar-X atau pemeriksaan computerized tomography (CT) dari posisi kelenjar getah bening yang terkena dapat membantu menentukan potensi sumber infeksi atau menemukan tumor.
- Biopsi kelenjar getah bening. Jika dokter Anda tidak dapat melakukan diagnosis, mungkin akan membantu untuk menghilangkan sampel dari kelenjar getah bening atau bahkan seluruh kelenjar getah bening untuk pemeriksaan mikroskopis. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan biopsi eksisi. Jenis biopsi ini juga disebut biopsi bedah yaitu menghapus sebagian atau seluruh kelenjar getah bening melalui insisi untuk analisis. Seorang ahli bedah melakukan prosedur ini saat menggunakan anestesi lokal atau umum.
PENGOBATAN
Pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening sangat ditentukan oleh faktor penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri atau virus maka akan diberikan obat antibiotik atau antivirus, dan dilanjutkan dengan pemberian obat simptomatik atau mengurangi gejala yang muncul. Misalnya demam dan nyeri akan diberikan obat antiinflamasi, seperti obat analgesik (penghilang rasa sakit) yang berfungsi untuk mengontrol rasa sakit, juga obat antibiotik untuk mengobati infeksi yang mendasari, dan obat antiinflamasi untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Pembengkakan disebabkan oleh kanker akan memerlukan pengobatan untuk kanker. Tergantung pada jenis kanker, pengobatan untuk penyumbuhan kanker kelenjar getah bening mungkin melibatkan operasi kelenjar getah bening, radiasi atau kemoterapi.
Penyusun : dr. Rizky Amelia