Apa itu Penyakit Jantung Koroner ?

 

Apa itu Penyakit Jantung Koroner ?

Penyakit jantung koroner adalah penyakit pembunuh nomor 1 di Indonesia dan banyak negara lainnya seperti di Amerika Serikat.  Penyaki t jantung koroner (PJK) terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke jantung.  PJK juga disebut penyakit arteri koroner.  PJK disebabkan oleh penumpukan plak dan pengerasan pembuluh darah di arteri jantung yang dikenal sebagai aterosklerosis.  Bahan lemak dan zat lainnya membentuk plak di dinding arteri koroner (pembuluh darah di jantung). Penumpukan ini juga menyebabkan arteri koroner menjadi sempit dan kaku dan membatasi aliran darah ke jantung.  Akibatnya, aliran darah ke jantung dapat melambat atau berhenti. Jika aliran darah ke otot jantung berkurang, jantung tidak mendapat oksigen yang cukup, dan angina atau serangan jantung bisa terjadi.

Angina adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang dirasakan seperti tekanan pada dada. Jika aliran darah tidak dikembalikan dengan cepat, maka bagian dari otot pada jantung yang tidak mendapat aliran darah tersebut akan mulai mati. Tanpa pengobatan yang cepat, serangan jantung dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau kematian.  Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) dimulai akibat faktor-faktor tertentu yang merusak lapisan dalam arteri koroner.

Faktor - faktor ini di antaranya adalah :  

  1. Pola makan yang tidak sehat
  2. Merokok
  3. Tingginya kadar lemak dan ko lesterol tertentu dalam darah
  4. Tekanan darah tinggi
  5. Tingginya kadar gula dalam darah akibat resistensi insulin atau diabetes
  6. Peradangan pada pembuluh darah
  7. Kegemukan atau obesitas
  8. Kurangnya aktivitas fisik
  9. Pertambahan usia
  10. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini

 

Gejala  Penyakit  Jantung  Koroner.. .

Beberapa orang yang memiliki penyakit jantung koroner ternyata tidak memiliki tanda-tanda atau gejala dan kondisi ini disebut silent coronary artery disease.  Penyakit ini mungkin tidak terdiagnosis hingga munculnya gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia (detak jantung tidak teratur).  Gejala umum PJK adalah angina. Angina dirasakan seperti tekanan atau sakit yang meremas pada daerah bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Rasa sakit cenderung memburuk dengan aktivitas dan hilang dengan istirahat. Stres emosional juga dapat memicu rasa sakit.  Gejala angina dapat mirip dengan gejala serangan jantung. Nyeri angina biasanya berlangsung hanya beberapa menit dan hilang dengan istirahat. Gejala lain yang umum pada PJK adalah sesak napas. Gejala ini terjadi jika PJK menyebabkan gagal jantung. Cairan menumpuk di paru-paru pada gagal jantung mengakibatkan rasa sulit untuk bernapas.

Aritmia yaitu kelainan irama detak jantung bisa merupakan tanda penyakit jantung. Beberapa aritmia dapat menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini disebut serangan jantung mendadak dan menyebabkan kematian jika tidak diobati segera.  Pemeriksaan dan penatalaksanaan penyakit ini akan di jelaskan di newsletter berikutnya.

 

                                                                                                                                                                                           Penyusun   : dr Adibah

                                                                                                                                                                                           Editor         : dr Rena Winasis


Download 01.2014.0005_Penyakit_Jantung_Koroner.pdf

  • avatar-2

    Izatun - Rabu, 17 Desember 2014

    Makasih infonya :) semoga bermanfaat :)

  • avatar-2

    ASLAN - Kamis, 18 Desember 2014

    bener gak sih kalo sedang kena serangan jantung diusahakan penderita untuk batuk2 biar jantung tetap berdetak kuat?

  • avatar-2

    godeliva simbolon - Jum'at, 19 Desember 2014

    Informasi sangat bermanfaat dan materi mudag dimengerti. Thank u Udoctor

  • avatar-2

    khoiriyah - Sabtu, 20 Desember 2014

    apakah penyakit jantung koroner ada faktor keturunan juga dok? karna orang tua suami saya punya penyakit jantung,,takutnya menurun ke suami saya..thx infonya sangat bermanfaat

  • avatar-2

    Athi - Minggu, 18 Januari 2015

    baru tahu kalo aktivitas fisik kurang ternyata juga memicu PJK...terima kasih infonya

  • avatar-2

    Andrian - Minggu, 18 Januari 2015

    Tindakan pertama apa yang harus dilakukan jika melihat seorang penderita jantung koroner sedang anfal penyakitnya?

  • avatar-2

    Ping - Selasa, 03 Februari 2015

    Terima kasih infomarsinya...bermanfaat banget

  • avatar-2

    Puput - Minggu, 08 Februari 2015

    Bermanfaat sekali infonya

  • avatar-2

    Saroh - Senin, 09 Februari 2015

    penyakit jantung sangat menakutkan jangan sampai kejadian

  • avatar-2

    SUTISNA SUTISNA - Rabu, 11 Maret 2015

    apakah termasuk gejala PJK klo sering sesak napas dan sering sakit di dada? terima kasih atas pencerahan nya....

  • avatar-2

    UDoctor - Rabu, 11 Maret 2015

    Dear Andrian Deri, jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. jadi,..untuk langkah2 sementara di rumah, Jika pasien sadar, posisikan pasien pada posisi beristirahat yang paling nyaman. Jika pasien memiliki obat-obatan untuk problem jantung koroner dan masih dapat menelan, bantu pasien untuk mengonsumsinya. Kemudian, segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat atau hubungi layanan gawat darurat.Jika pasien menjadi tidak sadar setelah mengeluh nyeri dada, baringkan pasien di tempat yang datar dan aman. Segera hubungi layanan gawat darurat atau bawa segera pasien ke rumah sakit.Jika Anda terlatih melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), setelah memastikan pasien tidak sadar dan memanggil bantuan dengan menghubungi layanan gawat darurat, Anda dapat melakukan Resusistasi Jantung Paru (RJP) atau pun menggunakan AED (Automated External Defibrillator) pada pasien.Data menunjukkan, tertundanya RJP dan pemberian defibrilasi dini pada pasien dengan sindrom koroner akut yang sudah tidak sadar, akan meningkatkan risiko kematian.

Berikan Komentar

}