Mudik barulah menyenangkan bila buah hati tampil sehat dan ceria sepanjang perjalanannnya. Sayangnya, itu agak susah terjadi, seringnya ia rewel dan rentan terserang penyakit. Lalu, apa yang mesti dipersiapkan saat membawanya mudik ?

Perjalanan mudik lebaran begitu dinanti bagi mereka yang ingin merayakan lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman. Sayangnya, perjalanan tahunan itu tidak seperti biasanya, penuh sesak dan terjebak kemacetan dimana-mana. Satu sisi bunda mencemaskan buah hatinya yang masih bayi, sisi lain dia ingin membawa dan memperkenalkannya pada eyang di kampung. Banyak ibu yang memiliki anak mengurungkan niatnya untuk mudik dengan pertimbangan takut terjadi apa-apa di perjalanan.

Pertanyaan yang banyak muncul dari para Ibu adalah sebetulnya mulai usia berapa si kecil sudah boleh diajak mudik? Sebenarnya tidak ada batasan tegas usia berapa si kecil sudah bisa diajak serta dalam perjalanan mudik anda. Selama si kecil dalam kondisi baik dan sehat, tentu boleh serta membawanya. Namun untuk lebih baiknya, anda bisa membawa si kecil mudik saat usianya di atas 4 minggu. Poin penting berikutnya adalah sebaiknya disarankan orang tua memilih kendaraan yang nyaman. Pilihlah kendaraan dengan sistem ventilasi yang baik serta tidak berdesakan. Pastikan juga, si kecil terlindungi secara baik dari polusi udara, terutama asap rokok dan asap kendaraan serta bau-bauan yang menyengat. Lakukan mudik dengan tindakan tidak terburu-buru. Jangan lupa untuk menyediakan obat yang bersifat darurat, seperti obat penurun panas, oralit, obat-obatan perolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta baju hangat, dan perlengkapan kebutuhan si kecil yang lain. 

Bagi anda yang merasa lebih nyaman melakukan perjalanan dengan pesawat terbang, mesti paham bahwa pada perjalanan menggunakan pesawat terbang terdapat perbedaan tekanan udara saat lepas landas, selama di udara dan mendarat. Maka sebaiknya anda membawa si kecil dalam perjalanan udara saat fungsi sistem vestibularnya lebih optimal, yaitu minimal mulai usia 3-4 bulan.

Ragam Masalah dan Penyakit 

Perjalanan mundik memang memerlukan perhatian serta persiapan ekstra. Apalagi, beberapa masalah dan penyakit rentan menyerang buah hati anda. Berikut beberapa masalah dan penyakit yang rentan terjadi pada si kecil saat perjalanan mudik anda beserta tips penanganannya.

FLU / Common Cold

Penyebab tersering adalah virus. Biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.Tips :
Berikan minum atau cairan sesering mungkin, istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang tetap optimal termasuk berikan ASI seperti biasanya. Bila terjadi peningkatan suhu atau demam dapat diberikan obat penurun demam yang aman untuk bayi/ anak seperti parasetamol. Selain dengan membiasakan hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan penderita lain dan memberikan asupan nutrisi yang optimal (termasuk ASI eksklusif) adalah kuncinya. Jangan lupa untuk lengkapi status imunisasi si kecil.

PANAS

Hampir setiap proses terjadinya infeksi menyebabkan demam. Namun, demam dapat dapat pula disebabkan akibat terjadinya proses peradangan akibat alergi. Infeksi bisa disebabkan oleh berbagai jenis kuman (virus, bakteri, jamur, dan sebagainya).Tips :
Berikan minum sebanyak mungkin, kompres seluruh tubuhnya dengan air hangat, bila perlu berikan obat penurun panas seperti parasetamol, dan sebagainya. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan, hindari kontak dengan orang yang sedang menderita sakit, ASI eksklusif dan lengkapi status imunisasinya.

MUNTAHMuntah dapat disebabkan karena banyak hal, seperti : infeksi virus yang menyertai diare, saat batuk pilek, refluks gastroesofageal (aliran balik isi lambung), trauma kepala, gangguan keseimbangan dan sebagainya.
Tips :
Terapinya adalah dengan menghilangkan penyebab utamanya, di samping pemberian minum/cairan yang harus tetap diupayakan secara optimal dengan cara diberikan sedikit-sedikit namun lebih sering. Pemberian obat-obatan anti muntah tertentu seperti domperidone juga bisa diberikan, namun sebaiknya atas petunjuk dokter.

DIARE

Penyebab tersering diare pada anak adalah infeksi virus, seperti rotavirus dan sebagainya. Penyebab lain dapat saja disebabkan karena alergi susu sapi, infeksi bakteri, jamur, gangguan penyerapan makanan (malabsorbsi), dan sebagainya.
Tips :
Saat terjadi diare, segera berikan cairan pengganti seperti oralit sedangkan  pemberian ASI dilanjutkan seperti biasa. Begitu pula si kecil sebelumnya mengkonsumsi susu formula. Bila terjadi terjadi diare yang terus menerus dan muntah yang berlebihan segera bawa ke rumah sakit terdekat. Kunci utama menghindarkan si kecil dari masalah diare adalah dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, perlengkapan makan dan minum, hindari kontak dengan penderita, asupan nutrisi yang optimal termasuk ASI eksklusif. Lengkapi pula imunisasinya.

ALERGI KULIT

Ada banyak hal yang dapat memyebabkan terjadinya di kulit,seperti : udara dingin,/panas, debu, bulu hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, gigitan serangga, makanan tertentu seperti ikan laut misalnya, dan sebagainya.
Tips :
Hindarkan si kecil dari berbagai macam pencetus alergi atau hal-hal yang dicurigai sebagai penyebabnya. Terapi obat diberikan apabila sudah terjadi gejala, dan sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter si kecil untuk hal ini. Ingat, yang paling utama adalah menjaga kebersihan kulit tubuh si kecil, jauhkan dari benda-benda yang potensial dapat menyebabkan munculnya alergi.