Kadar gula yang tinggi pada penderita kencing manis (diabetes mellitus / DM) menyebabkan berbagai perubahan di dalam tubuh. Salah satu proses merugikan dinamakan reaksi oksidasi yang menyebabkan peningkatan pembentukan zat berbahaya, yang disebut radikal bebas.

Bila antara pembentukan radikal bebas dan antioksidan (anti radikal bebas) dalam tubuh tidak seimbang,  maka akan menimbulkan gangguan / penyakit. Pada kasus DM, yang menjadi masalah adalah bila jumlah zat radikal bebas mampu mengalahkan antioksidan dapat timbul komplikasi dari DM seperti katarak, kerusakan ginjal dan kerusakan saraf.

Antioksidan bisa berupa enzim, vitamin (vitamin E, A dan beta karoten), ataupun zat-zat pengikat logam (pengikat zat besi). Baru-baru ini telah dilakukan penelitian cukup besar yang memberi hasil bahwa asupan antioksidan yang cukup memiliki efek perlindungan pada DM. beberapa manfaat antioksidan yang telah diteliti adalah :

• Antioksidan dapat menormalkan kembali gangguan fungsi sel pada DM
• Antioksidan dapat membersihkan radikal bebas di dalam sel, meningkatkan fungsi sel dan mengurangi kerusakan sel
• Antioksidan dapat memperbaiki fungsi jantung, persarafan dan aliran darah
• Antioksidan dapat menghambat pembentukan katarak
• Antioksidan dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah

Hal yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan terjadinya efek samping setelah pemakaian antioksidan dalam jangka waktu lama. Ada penelitian yang justru memperlihatkan hasil yang tidak diharapkan dari antioksidan, tapi itupun jumlahnya baru sedikit. Masih dibutuhkan penelitian dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk membuktikkan pengaruh buruk antioksidan.

Mengingat antioksidan dapat diperoleh secara alamiah dari sayur maupun buah-buahan maka bila asupannya dirasa sudah cukup tak perlu lagi mencari suplemen antioksidan. Mungkin saja hal tersebut yang dapat berakibat tidak menyenangkan bagi kesehatan, antioksidan yang alamiah tetaplah yang terbaik.