Diabetes lalai, Gagal Ginjal mengintai

 

Diabetes  lalai, Gagal Ginjal mengintai

Ginjal merupakan organ tubuh yang sangat vital. Ia berperan menyaring darah, menghasilkan hormon, menjaga keseimbangan asam basa, dan sebagainya. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah ini dapat terganggu oleh berbagai hal yang akan memicu penyakit ginjal, mulai dari infeksi hingga pada tidak berfungsinya  ginjal atau yang biasa kita sebut gagal ginjal

Gangguan ginjal itu sendiri terjadi sebagai salah satu komplikasi kerusakan pembuluh darah akibat tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes. Selain menyebabkan gangguan ginjal, diabetes berpeluang menyebabkan berbagai komplikasi, misalnya penyakit kardiovaskular dan stroke, gangguan penglihatan sampai kebutaan, gangren pada kaki sampai terjadi amputasi, dan impotensi yang umumnya terjadi pada pria.

Pasien diabetes kerap menderita gagal ginjal. Bahkan, diabetes merupakan penyebab utama penyakit gagal ginjal yang memerlukan cuci darah (hemodialisis). Gangguan ginjal dapat menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin maka zat racun tertimbun. Tubuhpun menjadi bengkak dan dapat berisiko kematian. Selain berfungsi sebagai ekskresi, ginjal juga memproduksi hormon eritropoetin yang berfungsi memproduksi sel darah merah. Gangguan di ginjal dapat menurunkan hormon tersebut sehingga menyebabkan anemia.

Sebetulnya, penyakit gagal ginjal ini dapat dicegah jika tanda-tandanya diketahui sejak dini. Oleh karena itu, pada mereka yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit gagal ginjal, seperti penderita diabetes, identifikasi gejala awal penyakit ini lalu dilanjutkan dengan terapi yang sesuai merupakan faktor yang sangat penting. Mikroalbuminaria, merupakan tanda awal yang dapat berlanjut menjadi penyakit ginjal diabetes. Tahap mikroalbuminaria ditandai dengan keluarnya 30 mg albumin dalam urin selama 24 jam. Jika dibiarkan, kondisi ini akan berlanjut terus sampai tahap gagal ginjal terminal. Oleh karena itu pada penyandang diabetes harus melakukan pemeriksaan kadar mikroalbuminaria secara rutin. Tes ini dapat dilakukan dengan pengumpulan urin selama 24 jam di laboratorium untuk estimasi Albumin Excretion Rale (AER), pengukuran ekskresi albumin berlebih.

Pengobatan sejak dini memang dapat menunda bahkan menghentikan progresivitas penyakit ginjal. Kenyataannya, penderita umumnya baru berobat saat gangguan ginjal sudah lanjut atau terjadi makro-albuminaria (300 mg albumin dalam urin per 24 jam).


 

6 tips Mencegah dan memperlambat kerusaan ginjal

1.       Kontrol Glukosa darah

Kontrol gula darah, merupaka hal utama, terutama pasien diabetes. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam manajemen gula darah, seperti pengetahuan pasien, pola makan dan aktivitas fisik. Di samping pengobatan yang adekuat.

 

2.       Kontrol Tekanan darah

Mengontrol tekanan darah, merupakan faktor yang tak kalah penting. Tekanan darah sistolik dipertahankan di bawah 130 mmHg dan di bawah 80 mmHg untuk tekanan diastolic

 

3.       Lakukan diet asupan protein

Pada penderita diabetes dan gagal ginjal, konsumsi protein yang berlebihan akan berbahaya. Para ahli merekomendasikan penderita gagal ginjal harus mengonsumsi protein sesuai dengan diet yang direkomendasikan dan sebaiknya menghindari diet tinggi protein. Untuk orang dengan fungsi ginjal yang sudah sangat berkurang, diet rendah protein dapat membantu menunda gagal ginjal. Namun, siapapun yang melakukan diet rendah protein harus berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memastikan nutrisi yang cukup.

 

4.       Hindari obat-obatan yang bersifat merusak ginjal

Demi menjaga kesehatan ginjal, hindari penggunaan obat anti nyeri yang tergolong nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) secara sembarangan. Terutama bila digunakan bersama penghambat ACE . hati-hati pula dalam mengonsumsi aspirin.

 

5.       Kontrol kadar kolesterol

Kontrol kolesterol, merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Bagi penyandang diabetes, nilai LDL kolesterol dijaga di bawah 70 mg/dl.

 

6.       Setiap bulan lakukan periksa urin untuk memonitor nefropati

Sebaiknya dilakukan konsultasi secara regular pada ahli khusus untuk deteksi dini kemungkinan terjadinya komplikasi akibat diabetes. Lakukan setelah DM lebih dari 5 tahun.


Download Diabetes_lalai_ok.pdf

  • avatar-2

    I Gusti Ngurah Andika Pramudya - Jum'at, 17 Oktober 2014

    setuju

  • avatar-2

    aulia - Jum'at, 17 Oktober 2014

    mari hidup dengan pola lebih sehat

  • avatar-2

    menik - Sabtu, 18 Oktober 2014

    Gula tinggi pada diabetes menyumbat aliran darah ke ginjal, jadinya ginjal rusak karena nggak dapat suplay darah

  • avatar-2

    stefanie - Senin, 20 Oktober 2014

    setuju ::)

  • avatar-2

    Reza - Selasa, 21 Oktober 2014

    sehat itu mahal

  • avatar-2

    Zaki - Jum'at, 24 Oktober 2014

    apakah gagal ginjal selalu diawali diabet dok?kalaupun menderita diabet dan gagal ginjal apakah harus CAPD atau dialisis?

  • avatar-2

    DIKDIK FIRMAN SIDIK - Jum'at, 14 November 2014

    Terimakasih Infonya yang sangat bermanfaat ini

  • avatar-2

    Muhammad - Senin, 17 November 2014

    Memang, sehat itu mahal ya :)

  • avatar-2

    Puput - Jum'at, 28 November 2014

    Infonya bermanfaat sekali, terima kasih ya dok

  • avatar-2

    Posma Butarbutar - Sabtu, 06 Desember 2014

    Baru tau saya.. terimakasih infonya dok.. sangat bermanfaat.. :)

  • avatar-2

    Erick - Sabtu, 06 Desember 2014

    Tubuh ini saling berkaitan, sehingga perlu menjaga setiap organnya :)

  • avatar-2

    Puput - Minggu, 08 Februari 2015

    Terima kasih infonya

Berikan Komentar

}