Sebagian besar bayi pernah mengalami gangguan ini. Gejalanya, kulit di daerah lipatan paha, perut bagian bawah, dan bokong bayi berwarna kemerahan, dan timbul bintil-bintil. Jika tidak segera diobati akan menimbulkan luka melepuh yang membuat bayi rewel karena terasa perih. Gejala ini bisa makin parah dengan penggunaan sabun atau bedak yang tidak cocok dengan kulit bayi.
Penyebab
- Alergi bahan pembuat popok.
- Alergi popok kain yang dicuci dengan deterjen atau diberi pemutih, dan tidak dibilas secara baik.
- Gesekan popok pada kulit bayi.
- Permukaan kulit terlalu lama terkena urin dan feses dan tidak segera dibersihkan sehingga terjadi radang (iritasi).
Kiat mengatasi
- Ganti popok lebih sering dan bersihkan kulit sekitar bokong bayi secara perlahan setiap kali menggantinya. Gunakan air biasa yang dialirkan ke arah bokong bayi, lalu seka dengan kapas basah perlahan-lahan. Jangan gunakan tisu basah untuk membersihkannya.
- Keringkan bokong bayi dengan menepuk-nepuk permukaan kulitnya menggunakan kain bersih yang lembut. Diamkan sebentar agar terkena angin sehingga bokong kering dengan sendirinya.
- Coba ganti merek popoknya, atau ganti ukuran yang lebih besar. Bisa jadi popok sebelumnya terlalu ketak dan mengiritasi kulit.
- Gunakan krim atau salep khusus yang mengandung zinc untuk melindungi kulit bayi yang terserang ruam.
Ke dokter, jika…
- Ruam tidak hilang dalam 3 hari.
- Kondisi ruam bertambah buruk, seperti melepuh.
Penyusun: dr. Ayu Partiwi SpA, MARS
Review: www.klinikdrtiwi.com
Sumber:
- IGAN Partiwi, Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi, Jakarta: Esensi Erlangga, 2011.
- Scott C. Litin (Ed.), Mayo Clinic Family Health Book, New York: Harper Collins, 2003.