Televisi adalah media yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Boleh dibilang semua rumah memiliki televisi, bahkan tak sedikit rumah yang memiliki televisi lebih dari satu. Sayangnya, keberadaan dan penetrasi televisi sebagai media penyiaran yang banyak digunakan masyarakat kita tidak diikuti dengan kualitas konten yang diharapkan. Kebanyakan isi acara televisi kita adalah hiburan.
Televisi ibarat ‘kotak ajaib’ yang menyihir pemirsa ciliknya. Sifat audio visual televisi jelas tak ada kendala bagi anak untuk menikmati berbagai acaranya. Anak pun terpesona dan tak mau mengalihkan pandangan serta perhatiannya dari televisi, termasuk terhadap tayangan yang tidak seharusnya ia tonton, seperti visualisasi berita pembunuhan dan kekerasan yang lain.
Para ahli kesehatan anak sepakat, televisi perlu dicermati untuk anak-anak usia balita, khususnya bayi. Di balik pesona layar kaca televisi ternyata menyimpan berbagai potensi yang menghambat tumbuh kembang optimal anak.
Klik next untuk mengetahui dampak televisi bagi anak !