Dahulu kegemukan ditentukan beradasarkan pada perhitungan perbandingan berat badan dan tinggi badan saja (Body Mass Index), namun saat ini juga perlu ditentukan dengan mengukur besarnya lingkar perut. Keduanya memang berhubungan dengan risiko munculnya penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Jadi saat ini anda harus mulai waspada jika merasa berat badan normal tetapi mempunyai lingkar perut yang besar serta komposisi lemak di perut yang tinggi.

Penyakit yang menjurus pembuluh darah koroner, stroke dan berakhir dengan kematian dapat menghantui orang yang mempunyai perut buncit, karena risikonya sama dengan orang yang memiliki kelebihan berat badan (overweight/obesitas). Hitunglah lingkar perut dengan meteran baju.  Patokan lingkar perut untuk laki-laki yang sudah termasuk obesitas sentral adalah 90 cm, dan perempuan 80 cm.

Sebetulnya kita dapat mendeteksi sendiri gangguan kesehatan yang akan terjadi pada diri kita sejak dini seperti saran pengukuran lingkar perut yang dijelaskan di atas tadi. Bagaimana jika gejala-gejala tersebut sudah terjadi pada kita saat ini? Solusinya adalah giat dan rutin berolahraga, minimal 3-4 kali seminggu dengan durasi 40-60 menit/harinya. Ketika ditanya kenapa harus 3-4 kali seminggu untuk berolahraga, tujuannya adalah agar efek perbaikan fungsi insulin dalam darah tetap optimal. Jadi, jeda antar olahraga tidak boleh lebih dari 48 jam, agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Olahraga yang baik dilakukan adalah jenis aerobic karena olahraga itu dapat melibatkan semua bagian otot-otot badan saat bergerak. Diantaranya jogging, skipping, jalan cepat, bersepeda. Berenang dan menari (dancing) juga termasuk di dalamnya. Manfaat yang didapat dari olahraga teratur antara lain badan menjadi lebih segar, penurunan berat badan, perbaikan kadar gula dalam darah, perbaikan kadar kolesterol, perbaikan gangguan pembekuan darah yang sering menjadi penyebab stroke dan serangan jantung. Selain itu, dapat membuat suasana hati menjadi gembira atau riang karena peningkatan kadar hormone endorphin.

 

Tips mengukur olahraga yang kita lakukan sudah maksimal atau belum yaitu sebagai berikut:

 

• Terlebih dahulu hitung denyut nadi maksimal dengan rumus : 220 - umur = jumlah denyut / menit.
• Targetnya denyut nadi setelah olahraga adalah 80% dari denyut nadi maksimal. Jika belum mencapai hasil jumlah denyut nadi tersebut, berarti olahraganya belum maksimal.

 

Misalnya anda saat ini berumur 60 tahun, maka denyut nadi maksimal anda : 220 - 60 = 160 kali per menit, berarti 80% nya adalah 128 kali/menit.

Selain berolahraga, kita juga harus mengubah pola makan. Dalam makanan, terdapat beberapa komponen kalori dari protein, karbohidrat dan lemak yang masuk ke dalam tubuh kita. Misalnya protein 1 gram = 4 kalori, karbohidrat 1 gram = 4 kalori dan lemak 1 gram = 9 kalori. Disarankan lebih banyak makan buah, karena sebagian besar komponennya adalah serat, air, vitamin dan mineral. Selain itu, komponen gulanya juga baik, tidak mengandung gula glukosa tetapi fruktosa yang relative lebih ringan. Sebaiknya anda menghitung jumlah besarnya kalori yang dimakan dan besarnya kalori yang dikeluarkan. Prisipnya jika anda bertubuh tambun dan ingin kurus, harus menambah aktivitas fisik dan mengurangi asupan makanannya, agar balance kalori yang masuk dan keluar menjadi minus 100-200 kalori / hari.

Pencegahan penyakit selalu lebih baik dan lebih murah daripada mengobati penyakit yang sudah muncul. Mulailah dari sekarang banyak bergerak, misalnya saat di kantor pergunakan tangga untuk naik turun atau makan siang di luar kantor. Jadi tunggu apalagi untuk mengukur lingkar perut anda, cermatilah dari sekarang dan jangan lupa untuk rutin berolahraga.

 

Download Perut_Buncit_Sinyal_Penyakit.pdf